
Pembentukan dan Pelatihan TAGANA Mula Resmi Digelar di Kabupaten Mamberamo Raya
Mamberamo Raya, 25 Juli 2025 — Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan dan respons bencana di wilayah terpencil, Dinas Sosial, Kependudukan, dan Catatan Sipil Provinsi Papua menggelar kegiatan Pembentukan dan Pelatihan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Mula di Kabupaten Mamberamo Raya. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusiasme dan melibatkan perwakilan dari sembilan distrik di wilayah tersebut.
Acara pembukaan dilakukan secara resmi oleh Asisten II Bidang Perekonomian Kabupaten Mamberamo Raya, yang juga menjabat sebagai Pelaksana Harian (Plh.) Sekretaris Daerah. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya keberadaan TAGANA Mula sebagai ujung tombak dalam menghadapi potensi bencana di tingkat lokal.
“Pelatihan ini merupakan langkah konkret dalam membangun kapasitas masyarakat menghadapi bencana. Dengan adanya TAGANA Mula, kami berharap akan lahir relawan-relawan yang sigap, terlatih, dan berjiwa kemanusiaan di setiap distrik,” ujar Plh. Sekda Mamberamo Raya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mamberamo Raya dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, yang turut memberikan arahan dan dukungan kepada para peserta.
Sebanyak 25 peserta yang merupakan perwakilan dari sembilan distrik mengikuti pelatihan. Materi yang diberikan mencakup pengenalan dasar penanganan bencana, seperti pendirian tenda darurat, pengelolaan dapur umum, serta layanan psikososial pasca bencana.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua, selaku penyelenggara kegiatan, menekankan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari program jangka panjang penguatan ketangguhan sosial masyarakat Papua.
“Kami tidak hanya membentuk relawan, tetapi membangun kesadaran dan kesiapsiagaan bencana yang berbasis komunitas. Ke depan, TAGANA Mula akan menjadi mitra strategis pemerintah dalam penanggulangan bencana di wilayah masing-masing,” ungkapnya.
Salah satu peserta, Yohana Wambrauw, perwakilan dari Distrik Mamberamo Tengah, mengaku sangat terbantu dengan pelatihan ini.“Kami belajar banyak hal praktis yang sebelumnya tidak kami tahu. Sekarang kami lebih siap jika bencana datang. Semoga pelatihan seperti ini bisa terus dilakukan,” ujarnya penuh semangat.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, para peserta diharapkan dapat menjadi agen perubahan di komunitas masing-masing, sekaligus memperkuat jejaring relawan bencana di Tanah Papua.